18 Oktober 2025
Kepala Kanwil DJBC Jatim II Kunjungi Dua Perusahaan Rokok di Nganjuk, Dorong Peningkatan Ekspor Hasil Tembakau

Kepala Kanwil DJBC Jatim II Kunjungi Dua Perusahaan Rokok di Nganjuk, Dorong Peningkatan Ekspor Hasil Tembakau

PELAYANAN

 

Bea Cukai Jalin Kemitraan dengan Industri Hasil Tembakau Lewat Kegiatan Customs Visit Customer

 

Jakarta, 17-10-2025 - Sebagai bentuk nyata pelaksanaan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance, sejumlah kantor Bea Cukai di wilayah Jawa Timur menggelar kegiatan customs visit customer untuk menjalin sinergi dan kemitraan dengan para pelaku industri hasil tembakau. Melalui kegiatan ini, Bea Cukai tidak hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga memberikan asistensi dan edukasi kepada pelaku usaha agar lebih siap dan patuh dalam menjalankan kewajiban di bidang kepabeanan dan cukai.

 

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo menegaskan bahwa kegiatan customs visit customer merupakan bagian dari strategi komunikasi aktif antara Bea Cukai dan pengguna jasa. “Melalui kunjungan dan asistensi langsung, Bea Cukai ingin memastikan bahwa pelaku industri tidak merasa diawasi semata, tetapi juga didampingi. Kami berkomitmen menjadi mitra strategis dunia usaha dalam menciptakan iklim industri yang sehat, transparan, dan berdaya saing,” ungkapnya.

 

Pada Kamis (9/10), Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, bersama Kepala Bea Cukai Kediri, Ardiyatno, melaksanakan kunjungan kerja ke dua perusahaan hasil tembakau di Kabupaten Nganjuk, yaitu PT Rimba Damai Sejahtera dan PT Alam Raya Amerta Subur Makmur. Dalam kunjungan tersebut, Agus berdialog langsung dengan pihak perusahaan untuk mendengar aspirasi dan tantangan industri tembakau, terutama dalam upaya memperluas pasar ekspor. Ia menekankan pentingnya penguatan daya saing dan perluasan pasar internasional, dan menyampaikan komitmen Bea Cukai dalam memberikan fasilitasi dan solusi terbaik agar produk hasil tembakau Indonesia semakin dikenal di pasar global.

 

Selanjutnya, pada Senin (13/10), Bea Cukai Kediri menyelenggarakan kegiatan bertajuk “NYAWIJI” bersama para pengguna jasa perusahaan hasil tembakau di Resto Pendopo Andharu, Kabupaten Nganjuk. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, serta Kepala Bea Cukai Kediri, Ardiyatno. Dengan suasana batik wastra nusantara yang penuh keakraban, kegiatan ini menjadi ajang komunikasi terbuka antara pemerintah dan pelaku usaha. Kepala Bea Cukai Kediri, Ardiyatno, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi sarana penting untuk mempererat kemitraan. Melalui NYAWIJI, Bea Cukai menunjukkan bukan hanya bertugas sebagai regulator, tetapi juga mitra yang siap mendukung pertumbuhan industri hasil tembakau secara berkelanjutan.

 

Sementara itu, di Kabupaten Malang, Bea Cukai Malang melaksanakan dua kegiatan asistensi kepada pelaku industri hasil tembakau. Kegiatan pertama dilaksanakan pada Jumat (10/10), di PT Induo Karya Cemerlang, Kecamatan Singosari. Dalam kegiatan ini, Bea Cukai Malang memberikan pendampingan terkait pencatatan, pelaporan cukai, serta pemenuhan persyaratan pabrik rokok sesuai ketentuan. Tim asistensi juga membuka sesi konsultasi untuk membantu perusahaan mengatasi kendala operasional. Melalui kegiatan ini, Bea Cukai Malang berharap terjalin komunikasi yang terbuka dan tercipta kepatuhan yang berkelanjutan dalam pelaksanaan kewajiban cukai.

 

Selanjutnya, pada Rabu, (15/10) Bea Cukai Malang kembali melaksanakan asistensi kepada CV Gudang Mas Nusantara di Kecamatan Gondanglegi. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, Pitoyo Pribadi, yang menyampaikan pentingnya pendampingan kepada Pengusaha Penerima NPPBKC baru. Dalam sesi diskusi, tim perusahaan menyampaikan berbagai kendala yang mereka hadapi, dan Tim Asistensi Bea Cukai memberikan solusi teknis terkait pencatatan cukai, administrasi, serta pelaporan. Kegiatan ini tidak hanya bersifat konsultatif, tetapi juga aplikatif agar dapat langsung diterapkan dalam operasional perusahaan.

 

Budi Prasetiyo menambahkan bahwa kegiatan di Kediri dan Malang menunjukkan konsistensi Bea Cukai dalam membangun hubungan yang sinergis dengan industri nasional. “Pendekatan personal melalui kunjungan langsung terbukti efektif dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan kepatuhan. Kami ingin terus hadir di tengah pelaku usaha sebagai mitra yang membantu, bukan sekadar mengawasi,” tutupnya.