27 Agustus 2025
Penerimaan Bea Cukai Jateng DIY Tembus Rp32,82 Triliun, Tumbuh 7,3 Persen Melalui Tantangan Ekonomi

Penerimaan Bea Cukai Jateng DIY Tembus Rp32,82 Triliun, Tumbuh 7,3 Persen Melalui Tantangan Ekonomi

PENERIMAAN

Penerimaan Bea Cukai Jateng DIY Tembus Rp32,82 Triliun, Tumbuh 7,3 Persen Melalui Tantangan Ekonomi

Penerimaan Bea Cukai Jateng DIY Tembus Rp32,82 Triliun, Tumbuh 7,3 Persen Melalui Tantangan Ekonomi

Semarang (13/98) — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta mencatat kinerja positif pada sektor penerimaan negara hingga 31 Juli 2025. Realisasi penerimaan mencapai Rp32,82 triliun, setara 49,59?ri target tahunan sebesar Rp66,19 triliun.


Pertumbuhan penerimaan mencapai 7,3% dibanding periode yang sama tahun lalu ini menjadi sinyal optimisme di tengah tantangan ekonomi global, seperti fluktuasi harga komoditas, dinamika perdagangan internasional, dan perlambatan pertumbuhan di sejumlah mitra dagang utama Indonesia. Dari capaian penerimaan terdapat rincian meliputi penerimaan bea masuk mencapai Rp1,36 triliun (59,83?ri target Rp2,28 triliun), meningkat berkat arus impor barang modal dan bahan baku industri. Sementara itu di sektor bea keluar mencapai Rp46 miliar (105,21?ri target Rp43 miliar), terdorong ekspor komoditas unggulan seperti produk kelapa sawit dan mineral. Sebagai penyumbang utama, sektor cukai menyetorkan Rp31,4 triliun (50,11?ri target Rp63,68 triliun), dipengaruhi oleh konsumsi produk hasil tembakau dan keberhasilan penertiban peredaran rokok ilegal yang menambah basis penerimaan.
Kepala Kanwil DJBC Jateng DIY, Imik Eko Putro, menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil dari keseimbangan antara fungsi pengamanan dan pelayanan. “Pencapaian ini tak lepas dari peran pengawasan yang ketat dan pelayanan yang optimal. Kami berupaya memastikan bahwa setiap arus barang dan jasa yang masuk maupun keluar wilayah berjalan lancar, namun tetap sesuai ketentuan, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. Menurutnya, keberhasilan menjaga tren penerimaan juga ditopang oleh sinergi dengan pelaku usaha, optimalisasi teknologi informasi, serta kerja sama erat dengan instansi terkait di daerah.