05 Juli 2025
Perkuat Sinergi, BPOM Aceh Kunjungi Kanwil Bea Cukai Aceh Bahas Penanganan Obat dan Makanan dari Luar Negeri

Perkuat Sinergi, BPOM Aceh Kunjungi Kanwil Bea Cukai Aceh Bahas Penanganan Obat dan Makanan dari Luar Negeri

PENGAWASAN

Jakarta, 03-07-2025 - Jaga stabilitas keamanan nasional dan tekan peredaran barang ilegal, Bea Cukai perkuat sinergi dengan berbagai instansi penegak hukum dan lembaga pengawas lainnya di berbagai wilayah Indonesia. Sinergi tersebut diwujudkan melalui kegiatan patroli bersama di perbatasan, diskusi terfokus penanganan pidana kepabeanan dan cukai, hingga koordinasi dalam pengawasan lalu lintas obat dan makanan dari luar negeri.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menyampaikan bahwa pengawasan lintas sektor menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pengawasan kepabeanan yang semakin kompleks. “Kolaborasi adalah bentuk nyata dari komitmen kami menjaga masyarakat dan kedaulatan negara, mulai dari pengawasan di wilayah terluar hingga pengamanan barang konsumsi masyarakat,” ujar Budi.

Di wilayah perbatasan, Bea Cukai Nanga Badau bersama Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonkav 3 Andhaka Cakti melaksanakan patroli darat secara rutin di jalur tidak resmi wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Patroli difokuskan pada titik rawan penyelundupan dan jalur-jalur tikus yang kerap dimanfaatkan untuk peredaran barang ilegal, termasuk narkotika.

Sementara itu, dalam upaya memperkuat penegakan hukum di bidang kepabeanan dan cukai, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Banten menggelar focus group discussion (FGD) bertajuk Asset Tracing dalam Penyelesaian Tindak Pidana Kepabeanan dan Cukai pada 26 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unit kerja vertikal serta Kejaksaan Tinggi Banten. FGD ini membahas beberapa hal seperti pelacakan aset hasil kejahatan pidana kepabeanan, mulai dari proses penyidikan hingga pemulihan aset.

“Sinergi semacam ini akan memperkuat struktur penanganan perkara dan mencegah kerugian negara secara lebih sistematis,” ungkap Budi.

Di sisi lain, pengawasan terhadap barang konsumsi masyarakat juga menjadi perhatian serius. Bea Cukai Aceh menerima kunjungan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Aceh guna memperkuat koordinasi dalam pengawasan lalu lintas obat dan makanan dari luar negeri (25/06). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas potensi kolaborasi dalam sosialisasi peraturan serta penempatan media informasi di area pelayanan Bea Cukai dan bandara.

Budi menilai bahwa kolaborasi dengan BPOM merupakan bagian dari strategi komprehensif Bea Cukai dalam melindungi masyarakat dari barang berbahaya. “Sinergi Bea Cukai dan BPOM akan memperkuat fungsi pengawasan sekaligus mendorong literasi masyarakat terhadap regulasi kepabeanan dan keamanan produk konsumsi,” tutupnya.