06 Juli 2025
Capaian Ekspor Bea Cukai Nanga Badau Dorong Perekonomian Perbatasan

Capaian Ekspor Bea Cukai Nanga Badau Dorong Perekonomian Perbatasan

PENERIMAAN

Kantor Bea Cukai Nanga Badau mencatat capaian signifikan dalam kegiatan ekspor sepanjang bulan Agustus hingga September 2024. Melalui program Pojok UMKM dan Klinik Ekspor, instansi ini terus mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, khususnya dalam memfasilitasi pelaku usaha lokal agar dapat menembus pasar internasional.

Selama periode tersebut, tim dari Bea Cukai Nanga Badau aktif melakukan asistensi di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sintang. Edukasi terkait prosedur kepabeanan ekspor serta koordinasi dengan berbagai instansi lain menjadi strategi utama untuk memperkuat kemampuan ekspor para pelaku usaha lokal. Produk-produk potensial yang dihasilkan dari wilayah tersebut meliputi hasil perikanan air tawar, seperti ikan jelawat, ikan kelabau, ikan tapah, serta produk pertanian, madu alam, dan kerajinan tangan. Selain itu, produk turunan kelapa sawit seperti Palm Kernel Expeller juga diproyeksikan menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan ke depannya.

Hasil Kegiatan Ekspor

Pada bulan Agustus 2024, Bea Cukai Nanga Badau mencatatkan volume ekspor produk perikanan dan pertanian sebesar 8,7 ton dengan nilai mencapai 600 juta rupiah. Angka ini kemudian meningkat pada September 2024, di mana jumlah barang yang diekspor mencapai 10,4 ton dengan nilai ekspor tetap di kisaran 600 juta rupiah. Kegiatan ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau yang semakin tumbuh ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian masyarakat perbatasan.


Dukungan Berkelanjutan Kepala Kantor Bea Cukai Nanga Badau, Henry Imanuel Sinuraya, menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mendorong ekspor UMKM di Kapuas Hulu. “Kegiatan ekspor yang kami fasilitasi ini menunjukkan perkembangan positif dan berkontribusi langsung pada peningkatan perekonomian di wilayah perbatasan. Kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi, termasuk kunjungan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat, untuk memperkuat tata niaga ekspor,” ujar Sinuraya. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pegawai Bea Cukai Nanga Badau atas kerja keras dan sinergi bersama dengan instansi terkait. “Kami berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan komoditas ekspor agar dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kapuas Hulu,” tambahnya. Dengan upaya berkelanjutan ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dapat terus meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah dan jenis barang yang diekspor.