06 Juli 2025
Ombak Tinggi Jadi Tantangan Tim Dukung Ekspor Kunjungi Kebun Pala (Part 3)

Ombak Tinggi Jadi Tantangan Tim Dukung Ekspor Kunjungi Kebun Pala (Part 3)

PELAYANAN

Jakarta, 29-09-2021 – Bea Cukai kembali menggali potensi ekspor berbagai komoditas dengan melakukan asistensi kepada para pelaku usaha yang kali ini dilaksanakan di tiga daerah, yaitu Bitung, Ambon, dan Gresik.

Gandeng sinergi dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado dan Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara, Bea Cukai Bitung menggali potensi ekspor tanaman Stevia (Stevia rebaudiana) di PT Bejana Kasih Sempurna, Tomohon. Kepala Kantor Bea Cukai Bitung, Agung Riandar Kurnianto menyampaikan bahwa giat ini merupakan tindak lanjut dari Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan sebelumnya di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado. Giat dilanjutkan dengan pemantauan lahan dan proses bisnis pengolahan tanaman Stevia

“Stevia ini dapat diolah mulai dari bunganya, daunnya, hingga batangnya. Setiap panen potensinya sampai dengan empat ton, dengan hitungan tiap peti kemas berukuran 20 feet sebanyak tiga ton Stevia,” jelas Agung.

Agung menjelaskan bahwa Bea Cukai Bitung siap dalam memberikan asistensi dan menjamin bahwa seluruh pengurusan ekspor tidak dipungut biaya apapun. Agung juga memohon dukungan dari PT Bejana Kasih Sempurna untuk mendukung Zona Integritas Bea Cukai Bitung dengan tidak memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun karena dapat menciderai komitmen bersama yang telah dibangun.

Sementara itu dari daerah Ambon, tim dukung peningkatan ekspor Maluku, salah satunya Bea Cukai Ambon, melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi kebun Pala di Pulau Banda Besar dan Pulau Hatta. Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia, menjelaskan Pulau Banda Besar adalah penghasil pala terbesar di Indonesia dengan kualitas terbaiknya, sementara di pulau Hatta juga terdapat banyak kebun pala dengan ciri khas tersendiri yaitu padat berisi karena di pulau Hatta tanahnya cenderung tidak basah seperti Banda Besar, karena sumber air bersih dalam tanah tidak ada. “Sungguh potensi ekspor yang besar untuk ditangani bersama baik biji pala itu sendiri, pully maupun hasil turunannya. Pala Banda sebagai kekayaan Maluku dan kejayaan Indonesia,” ujar Saut.

Kunjungan juga dilakukan ke PT Kamboti guna meninjau kembali kesiapan ekspor komoditas biji Pala. “Dengan dilaksanakannya peninjauan secara bertahap ini dengan harapan dapat melihat progres yang telah disiapkan untuk ekspor pala,” tambah Saut.

Selain itu, asistensi ekspor turut dilakukan Bea Cukai Gresik yang kembali menggali potensi ekspor di Desa Sidoraharjo yang memiliki potensi ekspor komoditas kunyit kering dan Empon Empon. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Bea Cukai Gresik dan Bupati Gresik sejalan dengan komitmen pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

Dalam kegiatan ini, Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto menyampaikan tata laksana ekspor, kegiatan-kegiatan asistensi klinik ekspor dan potensial buyer luar negeri. Disamping itu, Bea Cukai Gresik juga turut menjalin komunikasi dengan Atase Perdagangan Indonesia pada India.

“Berdasarkan data yang dimiliki, India merupakan negara importir rempah yang cukup tinggi.
Diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan semangat pengusaha UMKM untuk dapat memulihkan kembali perekonomian,” ungkap Budy.