08 Juli 2025
Bea Cukai Malang hadiri Konferensi Pers ALCo periode 31 Januari 2023

Bea Cukai Malang hadiri Konferensi Pers ALCo periode 31 Januari 2023

PENERIMAAN

Malang – Jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur, Senin (27/2/2023) melakukan konferensi pers Alco Regional Jawa Timur periode hingga 31 Januari 2023 bertempat di RCE Center Gedung Cagar Budaya KPPN Malang Jl. Merdeka

Selatan No.1-2 Kota Malang secara hybrid.

Dalam konferensi pers kali ini, Kepala Kanwil DJPb Jatim, Taukhid SE M.Sc.IB MBA, menyampaikan laporan bersama Kepala Kanwil unit Eselon I Kementerian Keuangan di Jawa Timur (DJP, DJBC dan DJKN). Hadir pula, Kepala Kantor Bea Cukai Malang Gunawan Tri Wibowo yang mendampingi Kepala Kantor Wilayah DJBC Jatim II Agus Sudarmadi.


Poin-poin yang disampaikan antara lain perkembangan Covid-19 dan perkembangan ekonomi regional Jawa Timur, perkembangan Realisasi APBN Regional dan APBD Konsolidasian, serta perkembangan kredit program di Jawa Timur. Dijelaskan Taukhid, perkembangan Covid-19 di Jatim hingga akhir Januari 2023 menurun pada kisaran 500-5000 kasus/hari dibanding akhir Desember 2022 pada kisaran 65-400 kasus per hari. Sementara, inflasi pada Januari 2023 sebesar 0,36% (m-to-m), tingkat Inflasi Tahun Kalender Januari 2023 sebesar 6,41%, Inflasi Tahun ke Tahun di Jatim mencapai 6,41% (y-on-y). Inflasi bulanan pada Januari meningkat pada tingkat 0,36% diakibatkan adanya kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. “Perekonomian Jatim Triwulan IV dibanding Triwulan III/2022 secara q-to-q mengalami kontraksi -0,71%, secara y-on-y tumbuh 4,76?n secara kumulatif c-to-c tumbuh 5,34%. Atas capaian itu, perekonomian Jatim kuartal IV/2022 memberi kontribusi ke perekonomian di Pulau Jawa 25,25%, terbesar ke-2 setelah DKI,” kata Taukhid. Taukhid juga menyampaikan, realisasi APBN Regional sampai 31 Januari 2023, realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp 23,274 triliun atau 9,07?ritarget Rp 256,65 triliun secara nominal tumbuh 24,84% dibanding periode yg sama Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL). Untuk realisasi Belanja Negara Rp 6,36 triliun atau 5,23 %. Secara nominal lebih rendah Rp 0,83 triliun atau tumbuh negatif -11,49 % dibanding periode yang sama TAYL. Realisasi belanja K/L Rp1,32 triliun atau 3,01%, yang secara nominal realisasinya mengalami kenaikan Rp 0,14 triliun atau 11,90% dibanding periode yang sama TAYL. Surplus Anggaran Regional Jatim mencapai 16,91 triliun secara nominal tumbuh 47,64% dibanding periode yg sama TAYL, menunjukkan signifikansi kontribusi perekonomian Jatim terhadap perekonomian Nasional dan akselerasi pemulihan perekonomian Jatim. Dijelaskan Taukhid, realisasi Pendapatan Daerah Konsolidasian sebesar Rp 7,65 triliun atau 6,39% secara nominal tumbuh 16,71% (y-o-y) dibanding periode yang sama TAYL yang didominasi pendapatan Transfer Pemerintah Pusat (TKDD) Rp 5,29 triliun atau 69,14?ri total Pendapatan Daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 2,36 triliun dan Pendapatan Lainnya Rp 4,8 miliar.
Poin terakhir, Taukhid menyampaikan bahwa sampai 31 Januari 2023 realisasi penyaluran kredit program mencapai Rp 27,63 miliar kepada 6.749 debitur seluruhnya merupakan penyaluran UMi. Penyaluran UMi tumbuh negatif baik debitur maupun nominal sebesar 92,78% (debitur) dan 99,00% (nominal).