LAIN-LAIN
Jakarta, 19-03-2025 - Dorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas serta memperluas akses pasar internasional, Bea Cukai aktif jalankan program asistensi. Pada Maret 2025, pendampingan intensif dilakukan di tiga wilayah, yakni Bandung, Sampit, dan Makassar, guna memberikan edukasi dan dukungan kepada UMKM berorientasi ekspor.
Di Bandung (03/03), asistensi dilakukan oleh Bea Cukai Bandung dengan mengunjungi PT Solusi Tani Makmur, sebuah UMKM yang telah berhasil menembus pasar Afrika dengan produk unggulannya, pupuk organik "Soltamax". Dalam kunjungan tersebut, PT Solusi Tani Makmur menyampaikan bagaimana produk mereka telah diterima di pasar internasional, tantangan yang dihadapi dalam pemasaran domestik, seta visi jangka panjang perusahaan dalam pengembangan produk.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan pentingnya dukungan terhadap UMKM agar mampu bersaing di pasar global. Menurutnya, Bea Cukai memiliki peran strategis dalam memfasilitasi pelaku usaha, terutama UMKM, untuk menembus pasar ekspor.
“Kami akan terus memberikan asistensi, baik dari segi kepabeanan maupun informasi pasar, guna meningkatkan daya saing mereka," ujarnya.
Pada hari yang sama, Bea Cukai Sampit juga menjalankan menggelar program Customs Visit Customer (CVC) dan asistensi kepada pelaku UMKM di Kabupaten Kotawaringin Timur. Bea Cukai Sampit mengunjungi dua UMKM potensial, yaitu Ampar Borneo milik Wahyu Hidayat dan Koperasi Tani Agroekologi Lestari yang dikelola Agus Sutrisno.
Dalam pertemuan tersebut, pelaku usaha memaparkan produk unggulan mereka, mayoritas berupa makanan ringan berkualitas tinggi. Mereka juga menyampaikan berbagai kendala dalam menembus pasar luar negeri, termasuk dalam hal perizinan dan distribusi. Bea Cukai Sampit berkomitmen untuk memberikan edukasi dan fasilitasi yang diperlukan guna memperlancar ekspor produk-produk UMKM tersebut.
“CVC rutin kami lakukan, ini salah satu upaya kami memastikan bahwa para pelaku UMKM mendapatkan bimbingan yang tepat agar produknya tembus pasar internasional," ungkap Budi.
Terakhir di Makassar (14/03), Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) gelar kunjungan ke UMKM Gallery Batik Lontara. UMKM ini dikenal dengan berbagai produk berbasis batik, mulai dari kemeja, hijab, kain batik tulis dan cetak, hingga tas tangan batik. Dalam kunjungan inikeduanya berdialog terkait tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal ekspansi pasar dan perizinan ekspor.
Melalui rangkaian asistensi ini, diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi produk lokal untuk merambah pasar global, memperkuat daya saing, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami berharap UMKM terus berkembang dan berinovasi. Bea Cukai siap menjadi mitra strategis dalam perjalanan mereka menuju pasar internasional," tutup Budi.