28 Agustus 2025
Dari Jembrana ke Dunia: Kakao Fermentasi Bali Tembus Pasar Eropa

Dari Jembrana ke Dunia: Kakao Fermentasi Bali Tembus Pasar Eropa

PELAYANAN

 

Denpasar, 21-08-2025 – Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS) lepas ekspor biji kakao fermentasi ke Belanda, pada Minggu (17/08). Turut hadir dalam pelepasan ekspor ini perwakilan Bea Cukai Denpasar bersama Pemkab Jembrana, Pemerintah Desa Nusasari, serta Balai Karantina.

Diketahui, sebagai koperasi produsen yang berlokasi di Jembrana, Bali, Koperasi KSS berfokus pada produksi biji kakao fermentasi premium serta produk turunannya, seperti nibs, pasta, dan lemak kakao. Koperasi ini menyasar pasar premium, baik lokal maupun internasional. Koperasi ini telah ditetapkan sebagai Desa Devisa sejak tahun 2019. 

"Koperasi KSS merupakan salah satu pengguna layanan klinik ekspor yang diselenggarakan oleh Bea Cukai Denpasar," ujar Kepala Kantor Bea Cukai Denpasar, I Made Aryana.

Ekspor ke Belanda ini merupakan yang kesembilan kalinya, dan ke depannya telah direncanakan pembelian ulang dalam jumlah yang lebih besar. Saat ini, Koperasi KSS juga tengah mempersiapkan ekspor biji kakao fermentasi ke Prancis dengan total bobot 12,5 ton yang dijadwalkan pada akhir September.

Dalam prosesnya, KSS menyediakan layanan pengolahan pascapanen secara tersentralisasi, yang mencakup fermentasi, pengeringan, sortasi, pengemasan, hingga penyimpanan. Koperasi ini juga menjadi pelopor dalam praktik pertanian berkelanjutan melalui program Kakao Lestari, yang mengantarkannya meraih sertifikasi UTZ pertama di Indonesia. UTZ Certified merupakan standar internasional untuk produksi pertanian berkelanjutan yang berbasis di Belanda.

Melalui pelepasan ekspor ini, Bea Cukai menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya peningkatan ekspor nasional melalui berbagai fasilitas, asistensi, dan layanan yang diberikan kepada para pelaku usaha. Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat, Bea Cukai optimistis produk-produk unggulan daerah, seperti kakao fermentasi Bali, akan semakin dikenal di pasar internasional. Harapannya, keberhasilan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.