PENERIMAAN
Semarang (12/06) -- Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) merilis laporan realisasi penerimaan hingga 31 Mei 2025. Data menunjukkan capaian yang beragam di berbagai sektor, dengan beberapa jenis penerimaan mengalami pertumbuhan signifikan, sementara lainnya masih menghadapi tantangan. Capaian menerimaan tersebut dirilis Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Akhmad Rofiq dalam Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi (DKRO) pada Selasa, 10 Juni 2025.
Rofiq menyampaikan penerimaan bea masuk hingga Mei 2025 tercatat sebesar Rp 943 miliar, turun 7,09% secara year-on-year (yoy). “Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh penurunan bea masuk dari komoditas beras yang turun Rp111,5 miliar atau 94,3% yoy. Meski demikian, realisasi ini masih melampaui target trajectory sebesar 107,74%, namun baru mencapai 41,22?ri target APBN,” jelasnya. “Namun di sisi lain, penerimaan cukai hingga Mei 2025 mencapai Rp22,27 triliun, naik 11,74% yoy,” jelas Rofiq. Secara kumulatif, realisasi Cukai Hasil Tembakau hingga Mei 2025 sebesar Rp21,7 triliun, tumbuh 12,11% y-on-y. Kenaikan ini dipicu oleh rendahnya penerimaan pada Mei 2024 akibat relaksasi pelunasan CK-1 kredit yang diperpanjang menjadi 3 bulan, sehingga pelunasan mundur ke Juni 2024.
“Tak hanya di sektor cukai, penerimaan Bea Keluar (BK) menunjukkan kinerja gemilang dengan realisasi Rp38,7 miliar, melonjak 65,50% yoy dan mencapai 234,22?ri target trajectory,” imbuhnya. Secara keseluruhan, penerimaan Kanwil Bea Cukai Jateng DIY hingga Mei 2025 mencapai Rp23,26 triliun, tumbuh 10,89% yoy, dengan capaian 35,14?ri target APBN. Rofiq menekankan pentingnya peningkatan efektivitas kinerja dan proyeksi penerimaan yang akurat agar target tahunan dapat tercapai. "Kami berharap jajaran dapat terus bekerja keras dan inovatif untuk memastikan semua target terpenuhi hingga akhir tahun," pungkasnya.