12 September 2025
Kiprah Bea Cukai Gresik 2024, Jadi Pilar Transformasi Ekonomi dan Logistik Nasional

Kiprah Bea Cukai Gresik 2024, Jadi Pilar Transformasi Ekonomi dan Logistik Nasional

PELAYANAN

Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Gresik menorehkan prestasi gemilang sepanjang tahun 2024 dengan mengukuhkan perannya sebagai pilar utama dalam mendukung pertumbuhan industri dan perdagangan internasional. Melalui berbagai inovasi, fasilitasi ekspor, dan penguatan ekosistem logistik, Bea Cukai Gresik berhasil memperkuat daya saing industri daerah, mempercepat arus barang, serta mendorong investasi strategis.


Dalam aspek perdagangan global, Bea Cukai Gresik mencatat keberhasilan besar melalui fasilitasi ekspor Copper Foil produksi PT Hailiang Nova Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Sejak beroperasi pada Juli 2024, perusahaan ini telah melakukan lebih dari 20 ekspor Copper Foil ke Cina, Italia, dan Amerika Serikat dengan total nilai ekspor mencapai puluhan miliar. Kepala Bea Cukai Gresik Wahjudi Ardijanto, menegaskan dukungan kuat pemerintah terhadap industrialisasi berbasis ekspor. Pihaknya menyampaikan optimisme bahwa fasilitasi ekspor ini akan memberikan dampak berantai terhadap perekonomian daerah. "Kami memastikan setiap industri di KEK Gresik mendapatkan pendampingan intensif untuk menembus pasar internasional. Dengan kemudahan fiskal dan prosedural yang kami berikan, industri di Gresik diharapkan mampu berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi nasional," kata Koko (sapaan akrabnya). Dikatakan, fasilitasi yang diberikan kepada PT Hailiang mencakup pembebasan bea masuk, keringanan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI), serta kemudahan arus barang di pelabuhan KEK JIIPE. "Dari groundbreaking hingga ekspor, hanya butuh satu tahun. Ini bukti bahwa KEK Gresik memiliki iklim investasi yang sangat kondusif," ungkapnya.
Selain memperkuat sektor industri besar, Bea Cukai Gresik mencetak terobosan signifikan di bidang logistik melalui implementasi Single Submission Quarantine Customs (SSm QC). Sistem ini telah memangkas waktu pengurusan dokumen ekspor-impor hingga 50 persen dan mempercepat distribusi sehingga menekan biaya logistik. PT Wilmar Nabati Indonesia (WINA) merasakan dampak positif penerapan SSM QC. Menurut Wahjudi Ardijanto, SSM QC merupakan langkah strategis untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik, sekaligus mencegah praktik korupsi. "Kami berkomitmen mengevaluasi kendala yang muncul dan memastikan sistem ini terus berkembang agar menciptakan ekosistem logistik yang cepat, murah, dan efisien," tegasnya. Di sisi lain, Bea Cukai Gresik menunjukkan komitmen kuat dalam penegakan hukum. Sepanjang 2024, bidang Penindakan dan Penyidikan (P2) berhasil mengamankan potensi kerugian negara sebesar Rp 5,36 miliar dari penindakan terhadap rokok ilegal dengan total nilai barang mencapai Rp 7,85 miliar. Operasi ini menjadi langkah nyata dalam melindungi industri legal dan memastikan penerimaan negara terjaga. Wahjudi Ardijanto menegaskan, jajarannya akan terus memperkuat pengawasan untuk menekan peredaran barang ilegal yang merugikan negara dan menciptakan persaingan usaha yang sehat. Selain itu, seiring meningkatnya aktivitas ekspor dan impor, Bea Cukai Gresik membangun Satuan Pelayanan Balai Laboratorium Bea dan Cukai di kawasan Pelabuhan Gresik. Laboratorium ini diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi dan pengujian produk ekspor, khususnya Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya.Kehadiran laboratorium ini diharapkan mendorong kemudahan layanan industri. "Hadirnya laboratorium akan meningkatkan percepatan arus barang ekspor dan impor serta berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara," tambah Wahjudi. Bea Cukai Gresik juga mendapat apresiasi sebagai Pembina Industri Kecil Menengah (IKM) Ekspor Terbaik 2024 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Melalui program Klinik Ekspor, Bea Cukai Gresik memberdayakan pelaku UMKM untuk menembus pasar internasional. Dua produk UMKM binaan Bea Cukai Gresik, kerajinan rotan ke Jepang dan arang sekam ke Korea Selatan berhasil diekspor dengan nilai 46.200 dolar AS. "Visi kami adalah menjadikan UMKM Gresik pemain utama di pasar global. Program ini membuktikan bahwa dengan asistensi yang tepat, UMKM mampu bersaing di tingkat internasional," papar Koko. Sementara itu, Gubernur Jatim, Adhy Karyono dalam kesempatan itu menyebut pengembangan ekonomi daerah akan terus diarahkan pada penguatan sektor ekspor. "Ekspor Jatim akan tumbuh 20,6 persen dan ekonomi daerah naik dari 4,81 persen menjadi 4,89 persen. Ini bukti konkret bahwa ekspor berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi," kata Pj Gubernur Jatim. (Fir)