FASILITAS
LEWAT SINERGI BEA CUKAI DORONG EKSPOR DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
Jakarta, 30-06-2021 – Sinergi Bea Cukai Bersama instansi pemerintah lainnya dalam mendorong kegiatan ekspor kali ini dilakukan lewat diskusi terhadap upaya penggalian dan peningkatan potensi produk di berbagai daerah. Tidak hanya itu, pertemuan juga dilakukan untuk menyelaraskan kebijakan dalam mempermudah kegiatan ekspor.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Bea Cukai, Sudiro menyatakan, “mengingat potensi ekspor yang masih terus bisa ditingkatkan, pemerintah perlu bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut agar pemulihan ekonomi juga dapat segera tercapai,” ungkapnya.
Di wilayah Ambon, Bea Cukai tengah memberikan asistensi kepada perusahaan komotidas pala dan beberapa produk turunan kelapa agar dapat mengekspor produknya langsung dari Ambon. Penyelarasan kebijakan dan persepsi ekspor juga dilakukan antara Bea Cukai Ambon dan Stasiun Karantina Kota Ambon.
Upaya peningkatan kegiatan perdagangan luar negeri dari sektor energi dan sumber daya mineral juga dilakukan lewat penyeragaman kebijakan di level pusat dan daerah yang dibahas dalam kegiatan focus group discussion yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan Tengah.
Bea Cukai Palangkaraya dalam kesempatan tersebut juga memberikan pemaparan terkait harmonized system (HS) code terkait produk-produk minerba untuk menciptakan keselarasan pemahaman antar instansi. Lewat peningkatan pemahaman tersebut tentunya diharapkan akan dapat semakin mempermudah kegiatan ekspor.
Dalam meningkatkan potensi produksi dari pedesaan Bea Cukai telah menciptakan berbagai terobosan seperti klinik ekspor dengan membangun desa devisa, mencari pembeli dari luar negeri untuk UMKM, business matching, serta pengingkatan sinergi dengan instansi terkait. Hal tersebut disampaikan oleh Bea Cukai Gresik dalam kegiatan dialog yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Dorongan ekspor juga dilakukan oleh Bea Cukai Wilayah Bali dan Nusa Tenggara lewat sinergi dengan aparat pemerintah di wilayah tersebut untuk dapat memperbaiki daya saing industri nasional di pasar global. Lewat upaya tersebut ke depannya Bali diharapkan dapat menyeimbangkan perekonomian dari bidang pertanian dan industri sehingga tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata saja.
Sudiro menambahkan, “lewat sinergi yang telah dijalin diharapkan penyelarasan kebijakan dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi ekspor dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Sudiro.