PENERIMAAN
Semarang (14/05/2025) – Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) melaporkan capaian realisasi penerimaan negara periode Januari-April 2025 sebesar Rp18,19 triliun, atau mencapai 28,57?ri target APBN 2025. Data ini disampaikan oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Akhmad Rofiq dalam Rapat Dialog Kinerja dan Risiko Organisasi (DKRO) yang digelar pada Rabu (14/5).
Dari total penerimaan tersebut, komponen bea masuk menyumbang Rp735,7 miliar dan berhasil melapaui target trajectory sebesar 110,74 %. Meskipun telah melampaui target, terjadi penurunan secara kumulatif yang antara lain disebabkan oleh penurunan tarif bea masuk komoditas beras. Sementara itu, penerimaan bea keluar yang mencapai Rp35,2 miliar menunjukkan ketahanan di tengah fluktuasi pasar global, terutama didorong oleh kenaikan harga referensi CPO yang berdampak pada perhitungan tarif. Rofiq menyampaikan, sektor penerimaan cukai masih mendominasi. “Realisasi penerimaan cukai mencapai Rp18,14 triliun atau 28,41?ri target” jelas Rofiq. “Meski angkanya cukup bagus, tetapi penerimaan cukai dapat dibilang tumbuh melambat. Menurunnya produksi hasil tembakau pada Januari dan Februari menjadi penyebab utama melambatnya pertumbuhan sektor ini,” imbuhnya. Rofiq dengan bijak mengingatkan bahwa kondisi ini tidak boleh dipandang sebelah mata, mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi.
Dalam kesempatan tersebut, Rofiq juga menyoroti potensi dampak kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang perlu diwaspadai, mengingat 40% ekspor Jawa Tengah ditujukan ke pasar AS. "Kami mengimbau seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan langkah antisipasi terhadap berbagai kemungkinan dampak kebijakan internasional," tegasnya. Rofiq mengapresiasi capaian kinerja hingga April 2025 sekaligus menekankan pentingnya implementasi rekomendasi perbaikan di masing-masing kantor pelayanan. "Dengan koordinasi dan sinergi yang baik, saya yakin target tahunan dapat dicapai secara optimal," pungkasnya.