PELAYANAN
Jakarta, 09-07-2025 - Bea Cukai perkuat sinergi dengan kalangan akademisi dalam rangka membangun pemahaman mendalam seputar kepabeanan dan cukai. Sinergi ini terwujud melalui dua agenda penting yang dilaksanakan secara terpisah, yaitu program edukatif Customs Goes to School (CGTS) di SMA Negeri 1 Jakarta dan audiensi Kemenkeu Satu Jawa Timur bersama Universitas Airlangga untuk pembentukan Kemenkeu Center.
Bea Cukai Kantor Pos Pasar Baru menghadirkan program Customs Goes to School di SMA Negeri 1 Jakarta pada 24 Juni 2025. Program ini menjadi salah satu wujud nyata edukasi sejak dini tentang tugas dan fungsi Bea Cukai kepada generasi muda.
Melalui kegiatan ini Bea Cukai Kantor Pos Pasar Baru menekankan isu-isu aktual seputar barang kiriman, penipuan mengatasnamakan Bea Cukai, hingga pembatasan impor tertentu. Selain itu daya tarik utama dari kegiatan ini adalah atraksi Unit Anjing Pelacak K9 yang menunjukkan peran vital Bea Cukai dalam mendeteksi narkotika dan barang terlarang lainnya.
Menurut Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, “Edukasi seperti ini penting untuk membentuk kesadaran generasi muda mengenai tantangan yang dihadapi Bea Cukai di lapangan. Mereka adalah pemimpin masa depan, dan harus mengenal betul peran institusi dalam menjaga lalu lintas barang lintas batas negara.”
Sementara itu di Surabaya, sinergi dengan dunia pendidikan tinggi diwujudkan melalui audiensi Kemenkeu Satu Jawa Timur bersama Universitas Airlangga pada 07 Juli 2025. Audiensi ini menjadi langkah awal pembentukan Kemenkeu Center, sebuah pusat kajian yang akan menjadi jembatan antara kebijakan keuangan negara dan kontribusi akademisi. Selain itu, kedua pihak juga menyoroti peran penting ekosistem industri hasil tembakau di Jawa Timur sebagai penopang ekonomi nasional.
“Kami menyambut baik terbentuknya Kemenkeu Center karena dapat menjadi ruang kolaborasi strategis antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam merumuskan kebijakan berbasis riset. Termasuk dalam hal ini adalah kajian mendalam terkait cukai hasil tembakau sebagai salah satu pilar ketahanan fiskal negara,” ujar Budi.
Melalui langkah-langkah ini, Bea Cukai tidak hanya memperkuat posisinya sebagai institusi pengawasan dan pelayanan, tetapi juga membuka diri terhadap partisipasi aktif masyarakat, khususnya pelajar dan akademisi. Sinergi ini diyakini mampu menciptakan pemahaman yang lebih holistik mengenai dinamika ekonomi negara dan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan kepabeanan dan cukai.