LAIN-LAIN
. Rabu (12/9). Bertempat di Ruang Aula, Kanwil DJBC Maluku menyelenggarakan kegiatan Seminar Budaya Literasi dengan tema “Mengembangkan Keterampilan Literasi Pengawai Muda Kemenkeu yang Berbudaya di Era Digital”. Kegiatan seminar ini diikuti oleh pegawai muda generasi milenial di lingkungan Kanwil DJBC Maluku dan unit vertikal Kementerian Keuangan di wilayah Maluku, Ambon dan dibuka oleh Kakanwil Bea Cukai Maluku, Finari Manan. Dalam sambutannya, Finari Manan menyampaikan bahwa kunci sukses membangun kembali budaya literasi berpulang kepada komitmen kita semua. Kesadaran akan pentingnya membaca dan menulis menjadi harus sebuah tradisi dari sekarang.
Acara ini juga menghadirkan Kepala Kantor Bahasa Maluku Kemendikbud, Dr. Asrif M.Hum. Dalam penyampaiannya, beliau menyatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan penduduk sangat ditentukan dengan daya literasi yang tinggi. Semakin tinggi literasi suatu negara, akan semakin baik juga kesejahteraan masyarakatnya. Berdasarkan data statistik UNESCO 2012, indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara (hasil penelitian Programme for International Student Assesment. Budaya literasi masyarakatt Indonesia pada tahun 2012 terburuk kedua. Oleh karena itu beliau menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh Bea Cukai Maluku karena ikut berjuang dalam meningkatkan tingkat literasi bahasa di masyarakat, terutama pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan.
Selain dari pihak Kantor Bahasa Maluku, dalam kegiatan ini juga turut hadir Komunitas Bengkel Sastra sebagai salah satu narasumber yang membagikan pengalaman mereka dalam berliterasi kepada para pegawai kemenkeu muda unit vertikal di lingkungan Kemenkeu Provinsi Maluku meliputi pegawai muda dari Kanwil DJBC Maluku, KPP Ambon, KPKNL Ambon, KPPN Ambon, Seketariat GKN, dan KPPBC TMP C Ambon. Marthen L. Reasoa, selaku Ketua Komunitas Bengkel Sastra Maluku, menyampaikan bahwa sebenarnya teknologi digital saat ini bisa mengembalikan budaya baca masyarakat, baik lewat akses berbagai tulisan, sastra, artikel yang ada di internet maupun melalui berbagai sarana media sosial seperti situ, blog, dan lainnya. Apalagi jika kita bandingkan dengan negara maju, minat baca semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi.
Kegiatan seminar budaya literasi di akhiri dengan sesi tanya jawab dan penampilan pembacaan puisi yang dilakukan oleh peserta kegiatan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mendukung gerakan budaya literasi dan meningkatkan pemahaman pegawai generasi milenial di lingkungan Kementerian Keuangan terkait literasi serta mencetak sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing serta mampu menuangkan ide dan menyuarakan informasi tidak hanya bagi organisasi namun juga kepada masyarakat umum.